Selasa, 20 Maret 2012

SevenSpecial Buku Satu, The Warriors (3)

Kmers Resident
18 February, 16.25


            Kasu dan Black J berjalan dengan gagah menuju Kmers Resident, markas dari Geng Kmers. Walaupun halamannya cukup luas, tidak banyak pohon disana, yang membuat suasananya menjadi panas. Secara umum tempat itu memang terlihat tidak bersahabat. Kebetulan mereka bertemu dengan Wira, Kmers President, di pintu depan. Dia kelihatan agak terkejut melihat dua orang Panglima Youngstones yang biasanya bermasalah dengannya itu, ingin bertemu dengannya.
“Aku harap kalian tidak ingin membawa masalah kemari”katanya dengan dingin
“Tidak kawan. Kami mungkin justru bisa membantu kalian memecahkan masalah kalian.”kata Kasu ramah.
Masih dengan sikap dingin Wira mengantar kedua tamunya itu menuju keruangannya. Ruangan yang cukup nyaman dengan sofa yang empuk dam meja yang mengkilat di tengah ruangan. Karpet ruangan itu bermotif kulit macan. Di sudut-sudut ruangan terdapat tanaman kaktus dalam pot, yang tampaknya tumbuh cukup subur. Agak mengherankan kalau ternyata ada ketua Geng yang memelihara kaktus di ruangannya. Mungkin sebagai senjata alternatif kalau-kalau ada yang mengacau disana.
“Silakan duduk’, Wira melambaikan tangannya kearah sofa, ‘jelaskan apa yang kalian inginkan.”
Black J menjelaskan bahwa Youngstones telah mengirim Seven special untuk mencuri kembali bendera simbol Kmers dari Warrior.
“Mereka meminta waktu 3 hari untuk menjalankan misinya. Kami harap kalian memberi mereka kesempatan untuk itu. Kami mengirim mereka bukan berarti kami ingin ikut campur urusan kalian atau merendahkan kemampuan kalian. Warrior juga membuat masalah dengan kami, dan kami juga ingin membuat perhitungan dengan mereka, sama seperti kalian.”
“Ya, sekalian mungkin bisa memperbaiki hubungan Geng kita yang selama ini agak sedikit renggang. Aku yakin kau orang yang bijaksana, jadi pikirkanlah.”tambah Kasu.
Wira diam sejenak untuk memikirkan hal itu. Kemudian dia menjawab,
“Baiklah, aku akan menghargai usaha kalian. Aku akan menahan pasukanku sampai tiga hari mendatang. Tapi setelah itu, kalian tidak boleh ikut campur lagi urusan kami! Untuk masalah hubungan kita, kita bicarakan lain waktu lagi.”
Well, well, itupun sudah cukup baik,’kata Kasu sambil bangkit berdiri,”aku yakin kau akan mengerti. Kalau begitu kami mohon diri dulu. Ada beberapa urusan yang harus ditangani. Kami akan mengirim kabar pada kalian. Ayo Black J.”
Mereka berdua menyalami Wira dan kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. Di  pintu depan, Kasu berhenti sebentar dan berbalik,
“Aku tidak bermaksud apa-apa dengan mengatakan ini. Tapi, jangan pernah ragu untuk minta bantuan jika kalian membutuhkannya” katanya pada Wira sambil tersenyum misterius. Kemudian dia berbalik pergi.
**
Posko
18 February, 17.59


            Endra menyalakan lentera sebagai penerangan untuk posko. Semua anggota Seven special sudah berkumpul. Seven special adalah grup khusus dari Youngstones. Tugas mereka  khususnya adalah melakukan stealth mode (aksi tidak terlihat). Walaupun namanya adalah Seven special, jumlah anggota dari grup ini adalah  9 orang. Adit dan Sayu adalah anggota terakhir yang bergabung, selepas kasus Jayagiri Base yang mempertemukan mereka. Karena malas mengganti nama, mereka menyebut diri mereka Seven special plus two.
            Arya membuka pertemuan dengan menjelaskan apa yang sudah dibicarakan dengan para panglima youngstones.
“Yang harus kita ambil kembali adalah bendera dengan lambang kebesaran Kmers. Ukurannya kira-kira tigapuluh sentimeter. Cukup kecil untuk diselipkan di dalam jas, jadi mudah disembunyikan. Tapi walau kecil, bendera itu sangat penting, jadi kita harus serius menyikapinya.”
Adit menanyakan kapan mereka akan beraksi.
“Seingatku tiga hari ada acara bazzar di Marjoram. Kita bisa mengambilnya saat itu, saat perhatian mereka tidak sepenuhnya terfokus. Sebagian dari Geng Warrior adalah anggota senat, jadi mereka pasti cukup sibuk. Yang harus kita cari tahu adalah dimana mereka menyimpan bendera itu.”
“Tentu saja di markas mereka’ kata Adit, ‘apa kau tidak tahu dimana tepatnya markas mereka?”
            Arya menjelaskan bahwa ketua mereka, Rama, adalah ketua senat mahasiswa Marjoram. Jadi  markas mereka adalah ruangan sekretariat bersama milik kampus. Ketua senat diatur sedemikian rupa agar yang jadi senat adalah anggota mereka. Sehingga markas mereka tetap disana. White J yang memastikan itu.
“Tapi saat ini sekber mereka sedang diperbaiki, karena ada beberapa kerusakan. Jadi mereka pasti memindahkan bendera itu dari sana. Kita harus mencari tahu dimana kira-kira mereka menempatkannya. Adit, itu tugasmu untuk mencari tahu. Bawa Bladug dan juga Dewa Ayu Supra bersamamu. Supra kan kuliah disana, jadi pasti bisa menunjukkan jalan atau celah padamu.”
“Aku akan mengawasi daerah sekitar sana. Kebetulan kampus Marjoram berada di jalan yang sama dengan klub. Arsa akan membantuku menyiapkan peralatan.”kata Sagu.
Arya mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan memerlukan bantuan dari kedua adiknya.
“Kita akan bahas itu nanti, saat semua informasi yang kita butuh sudah terkumpul. Waktu kita dua hari untuk itu.”lanjut Arya.
Sementara Endra yang dari tadi diam saja, akhirnya bertanya, “What is my job?
“Besok kau dan Prima ikut denganku ke rumah Sayu. Sayu besok ada dirumahkan?” Arya bertanya pada Sayu, sementara yang ditanya mengangguk, “Bagus! untuk Endra dan Prima, tolong bawa benda ini besok.”Arya menyerahkan dua carik kertas pada Endra dan Prima. Kemudian dia melanjutkan lagi,
“Kita akan bertemu dua hari lagi untuk membahas rencana kita di Klub Sosiopat. Untuk saat ini cukup. Tapi daripada kalian langsung pulang, mending kita makan bakso dan somay dulu. Supra, Sayu, bisa tolong pesankan bakso dan somay di warung paklek?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar